visi blog

visi blog

Sunday, December 28, 2014

Produktivitas Ternak Ayam Kampung

Produktivitas Ternak Ayam Kampung

Tips Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung

Jika ingin serius menjalankan bisnis ternak ayam kampung, maka cara pemeliharaan seperti itu harus ditinggalkan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak ayam kampung:
I. Melakukan Penyapihan Secara Dini
Penyapihan secara dini adalah mengambil alih peran serta indukan ayam dalam mengasuh anak-anaknya. Ayam yang baru saja menetas diambil dan dipelihara dalam kandang boks yang diberi lampu penghangat. Penyapihan dini akan mengurangi masa ayam berhenti bertelur karena mengasuh anak-anaknya selama kurang lebih 105 hari. Sehingga dengan penyapihan dini dapat dihitung masa bertelur 15 hari ditambah masa mengeram 21 hari ditambah masa istirahat 15 hari hasilnya 51 hari. Sehingga dalam satu tahun mampu bertelur sebanyak sekitar 7 kali dalam satu tahun atau 105 butir telur. Jika peran mengeram digantikan oleh mesin penetas telur, produktifitas semakin meningkat lagi.

Penyapihan ayam secara dini selain meningkatkan produktivitas ayam kampung, juga akan meminimalkan kematian anakan ayam. Ayam yang diasuh oleh indukan cenderung tinggi tingkat kematiannya, karena berkeliaran bebas dan bercampur dengan ayam dewasa, apalagi jika karakter babon kurang bisa mengasuh dan kalah dengan ayam lain. Ayam yang disapih dan dipelihara dalam kandang tersendiri lebih terkontrol dan lebih terjaga.

Jika berbicara masalaha ekonomis, peternak ayam kampung selalu dihadapkan pada rendahnya produktivitas ayam ini. Apalagi jika pola pemeliharaan ayam kampung masih dilakukan dengan cara-cara tradisional. Menimbang potensi bisnis ternak ayam kampung ini cukup potensial, maka penting dilakukan upaya-upaya meningkatkan produktivitas ternak ayam kampung. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkan produktivitas ayam kampung antara lain melalui perbaikan cara pemeliharaan dan pemuliaan genetik ayam kampung itu sendiri.

Dalam pola pemeliharaan ayam kampung secara tradisional , dengan mudah bisa dihitung berapa produktivitas ayam kampung dalam satu tahun. Dalam pemeliharaan ayam kampung tradisional, induk ayam akan bertelur, mengerami telur, dan memelihara anak-anaknya sampai siap disapih. Anggaplah ayam bertelur 15 butir pada satu periode, jika ia bertelur tiap hari diperlukan waku 15 hari, pada kenyataannya jarang yang setiap hari. Waktu mengerami telur ayam memerlukan 21 hari dan kemudian rata-rata memelihara anaknya sekitar 105 hari, maka waktu yang diperlukan adalah 15+21+105 = 141 hari. Sehingga dalam satu tahun ayam akan bertelur 2.5 kali, atau bertelur sekitar 38 butir. Jumlah yang sangat sedikit jika dihitung ekonomis.

produktivitas ayam kampung
Produktivitas Ayam Kampung Bisa Meningkat Dengan Kandang Terbatas


II. Dipelihara Dalam Kandang Terbatas
Ayam kampung yang dipelihara secara bebas, kurang terjaga sisi kesehatan dan kebutuhan makanannya. Jika lingkungan sekitar banyak tersedia makanan bergizi memang bisa dipenuhi, namun jika tidak akan kekurangan makanan. Masalah kesehatan dan penularan penyakit adalah hal yang tidak bisa dihindarkan pada pemeliharaan ayam secara bebas. Meski tidak dipelihara dengan kandang batere seperti ayam petelur, namun untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung pemeliharaan secara intensif perlu dilakukan, yaitu dengan cara kandang terbatas di pekarangan . Cara ini memberikan ruang gerak yang lebih terbatas namun masih bisa bergerak bebas, sehingga karakter ayam kampung terjaga.

Dengan adanya pagar batas, maka konsekuensinya adalah peran peternak dalam pemeliharaan ayam buras dituntut lebih besar. Pemenuhan konsumsi makanan clan minuman yang cukup serta adanya upaya pencegahan penyakit seperti melakukan vaksinasi secara teratur menjacli lebih mudah.

III. Memberikan Pakan Yang Bergizi
Konsekuensi dari pemeliharaan ayam dalam kandang yang terbatas adalah memberikan pakan yang bergizi, sehingga segala kebutuhan nutrisi ayam akan terpenuhi. Pada dasarnya pakan ayam yang baik adalah bila kebutuhan gizi tercukupi secara seimbang antara lain mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral clan vitamin . Masing-masing kandungan gizi tersebut bisa didapatkan dari bahan alam maupun makanan buatan pabrik.

Setiap usia ayam memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, karena itu sesuaikan dengan kebutuhan per usia. Selain itu ayam seperti pada umumnya hewan ternak tidak akan tumbuh optimal apabila diberikan makan dari satu bahan saja, misalnya ayam hanya diberi jagung saja. Setiap bahan seringkali kekurangan zat-zat tertentu. Semakin banyak jenis pakan yang diberikan akan semakin baik karena sifat saling melengkapi. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu penyusunan ransum yang merupakan campuran dari bahan beragam.

IV. Melakukan Kawin Silang Ayam
Indonesia memiliki berbagai jenis ayam kampung atau ayam buras, misalnya saja ayam kedu, ayam nunukan, ayam pelung dan lain sebagainya. Setiap jenis ayam tersebut memiliki karakter dan kelebihan masing-masing. Misalnya saja ayam pelung yang memiliki kelebihan dari ukuran badan sehingga cocok dijadikan bibit ayam kampung pedaging, ayam arab memiliki kelebihan dalam hal produktivitas telur. Persilangan berbagai macam jenis ayam kampung tersebut dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang unggul seperti yang dikehendaki dan bernilai ekonomis tinggi.

V. Pengendalian Penyakit
Wabah penyakit yang melanda ayam kampung secara tahunan adalah problem yang terus berulang dihadapi peternak tradisional. Pengendalian penyakit menjadi penting dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produksi. Salah satu contoh upaya pengendalian penyakit ayam adalah dengan melakukan vaksinasi ayam sebagai langkah pencegahan. Selain itu pemahaman akan berbagai macam penyakit dan langkah pengendalian merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya itu biosecurity juga perlu diterapkan di dalam meningkatkan produktivitas ayam kampung.

VI. Kawin Suntik

Cara perkawinan ayam kampung tradisional membutuhkan rasio jantan dan betina yang relatif besar, sekitar 1 jantan untuk 5-6 betina. Dengan kawin suntik bisa diperkecil lagi, sehingga tidak perlu memelihara ayam jantan yang banyak, sehingga menguragi konsumsi pakan. Kawin suntik juga lebih bisa menjamin, sel telur ayam bisa dibuahi dengan baik. Keuntungan lain adalah lebih mudah menghindarkan dari inbreeding ( kawin dengan ayam sekerabat). Seperti diketahui inbreeding akan memberikan keturunan yang kurang berkualitas, misal rentan terhadap penyakit. Langkah ini memang lebih sulit jika dibandingkan dengan langkah yang lain, karena diperlukan keahlian khusus.

Upaya meningkatkan produktivitas ternak ayam kampung memang harus terus dilakukan oleh para peternak. Meski sulit, karena sudah menjadi kebiasaan dan belum dilakukan serius namun bisa dilakukan. Tidak mustahil upaya serius tersebut akan membuahkan hasil anakan ayam kampung yang unggul dan memiliki produktivitas tinggi.

No comments:

Post a Comment